MAGNUM BLUE FILTER 16 KHUSUS WILAYAH ACEH DAN TANGERANG
Assalamualaikum wr wb,
Kali ini saya akan mereview rokok kesukaan saya beberapa bulan ini,
yaitu Dji Sam Soe Magnum Blue. Rokok ini bisa dibilang favorit banyak
teman saya, mengingat harganya cukup murah namun dengan rasa yang smooth
dan lebih narik dibandingkan Sampoerna Mild serta blend dasar Dji Sam
Soe yang diterapkan pada rokok ini. Saya pertama kali kenal rokok ini
sekitar Agustus 2015, dimana teman saya menawarkan rokok ini ketika
rokok saya habis. Dan saya suka dengan rasanya yang pas. Rokok ini bisa
dibilang digemari oleh pria dan wanita. Teman wanita saya kebetulan juga
merupakan fans dari rokok ini karena dia merasa sangat cocok secara
rasa dan tarikannya. Oh iya saya akan beberkan beberapa alasan mengapa
Dji Sam Soe meluncurkan rokok SKM LTLN pada Maret 2014 diantaranya
- Pangsa pasar rokok mild diatas 15mg bisa dibilang jarang pemain. Mengingat dengan kadar tar 15 mg kesan mild yang ingin dijual kurang begitu bisa dapat. Sampoerna mengisi celah ini dengan membuat variasi baru dari Dji Sam Soe Magnum Filter dengan karakter yang lebih muda dan lebih modern. Sejujurnya rokok ini bisa saja dinamai Magnum Mild, namun mengingat PP 109 tahun 2012 sudah diterapkan maka Sampoerna berusaha mengikuti aturan tersebut dengan memberi nama Magnum Blue. Blue dan mild bila dihitung sama-sama memiliki empat huruf, dan kebetulan hal yang bisa menggambarkan ini rokok mild dengan empat huruf yaitu Blue. Jadi nama rokok ini ialah Magnum Blue.
- Persaingan rokok mild pada saat ini sangat sengit. Bisa dibilang Sampoerna tidak punya lawan untuk rokok mild kelas menengah (U Mild ditujukan lebih kepada kelas value for money yang sejujurnya lebih rendah dari menengah, dimana secara pendapatan cenderung pas-pasan namun menginginkan kualitas Lasermild dari Sampoerna dan blend yang lebih berasa). Jadi Magnum Blue diciptakan untuk mengisi pasar kelas menengah dari rokok tersebut.
- Blend Dji Sam Soe sudah teruji dalam hal kenikmatan serta kualitas tembakau, cengkeh dan sausnya. Namun bisa dikatakan pangsa pasar 18-30 tahun kurang begitu prefer dengan Dji Sam Soe. Pangsa pasar itu umumnya suka dengan rokok mild, namun bisa dikatakan yang tarikannya kuat dan berasa hanya beberapa merek. Sampoerna mencoba mengaplikasikan blend Dji Sam Soe pada Magnum Blue dengan harapan konsumen bisa mengetahui kualitas dari blend Dji Sam Soe itu sendiri, dengan style kekinian.
Baiklah saya akan mencoba mereview rokok ini. Untuk harga rokok ini
ialah Rp 14.300 (beberapa toko bisa lberharga 15.000, cukai 16.000)
dengan isi 16 batang. Cukup terjangkau bagi saya pribadi. Untuk harga
saya memberi nilai 8.5 dari 10. Kemudian kita coba lihat kemasannya
lebih dahulu.
Kemasan rokok ini berbasis biru tua dengan warna tulisan berbasis
silver. Seperti mewarisi kakaknya yaitu Magnum Filter, terdapat garis
kotak dengan warna biru sangat tua namun tampil secara transparan serta
tulisan Magnum Blue yang posisinya sama dengan kakaknya. Warna dasar
biru menandakan rokok ini merupakan rokok Magnum dengan kadar tar lebih
ringan serta lebih modern. Perbedaan terletak pada bagian deskripsi
dimana pada Magnum Filter hanya tertulis MAGNUM saja, tetapi untuk rokok
ini tertulis MAGNUM BLUE dengan adanya penambahan embel-embel "Rasa
mantap khas Dji Sam Soe Magnum". Hal yang membedakan dengan SKM LTLN
Sampoerna ialah tidak adanya unsur embel-embel Lasermild layaknya rokok
mild Sampoerna lainnya, malah tertulis 16 KRETEK CIGARETTES. Untuk
kemasan saya beri nilai 8.5 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan membuka kemasannya terlebih dahulu.
Pada foil terdapat logo Magnum Blue dengan adanya unsur garis serta
adanya warna dasar silver. Kemasan cukup mudah dibuka karena pita
cukainya bisa dibilang pas dalam hal pengelemannya.
Kemudian kita coba robek foilnya terlebih dahulu
Susunan rokok ini ialah 8 bagian depan dan 8 bagian belakang. Cukup mirip dengan susunan rokok mild pada umumnya. Kemudian kita coba tarik rokoknya terlebih dahulu
Batang rokok ini memiliki panjang dan diameter yang sama dengan produk
mild buatan Sampoerna lainnya. Jumlah perforasi pada rokok ini ialah dua
baris, sehingga mampu menciptakan rasa smooth khas rokok mild. Kemudian
kita coba review rokok ini.
Ketika membakar rokok ini saya dapat merasakan unsur spicy dari rokok
ini. Rokok ini bisa dibilang earthy dan spicynya pas, rasa dominan aroma
manis khas karena penambahan liquorice cukup terasa, untuk kemanisan
sendiri tidak semanis Sampoerna Mild. Tarikan untuk dihisap sangat dapat
untuk sebuah rokok mild. Ketika mendekati batas filter sedikit saya
merasakan ada unsur vanilla. Blendnya sangat balance, perpaduan tembakau
dan cengkehnya sangat mantap. Agak hard saat dihisap namun ini sangat
ideal dengan saya yang menginginkan rasa mantap dengan wujud mild pada
umumnya. Tidak menimbulkan rasa tidak nyaman pada tenggorokan, dan
rasanya halus mantap. Durasi bakar lebih lama dibanding mild biasa. Bisa
dibilang rokok ini sangat ideal untuk harga yang murah. Untuk rasa saya
beri nilai 9 dari 10.
KESIMPULAN
Rokok ini bisa dikatakan sebagai rokok yang ideal menurut saya pribadi.
Bisa dibilang untuk sebuah rokok mild merupakan pilihan yang pas bagi
penggemar rokok mild yang menginginkan karakter lebih. Namun
kekurangannya ialah terkadang beberapa warung tidak menjual, tetapi
sejauh ini saya bisa mendapatkannya dengan mudah di banyak warung dan
toko. Secara overall saya bisa memberi nilai 8.6 dari 10. Karena ini
merupakan rokok favorit saya, maka saya membeli rokok ini secara regular
dan mengonsumsinya setiap hari.
Demikian review saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya atau ask saya di ask.fm/reviewrokok. Sekian dan terima kasih.
AGEN ROKOK MURAH JAWA TENGAH